Proses Bending
adalah proses pembengkokan atau penekukan. Proses bending Plat adalah
proses penekukan plat dengan alat bending baik manual maupun dengan menggunakan
Mesin Bending. Material plat bisa dibending dengan menggunakan pisau bending
dan dies.
Jenis Bendingan :
1. Bendingan
Lurus
Bendingan Lurus adalah Bendingan yang hasil bendingnya berbentuk garis
atau lurus.
2.
Bendingan Radius
Bendingan Radius adalah Bendingan yang hasil bendingnya berbentuk
Radius.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum proses
bending :
1.
Material yang dibending harus mampu bending
2.
Tebal Material yang dibending masih dalam kapasitas alat bending.
3.
Pemilihan V dies yang digunakan harus tepat
4.
Profil bendingan bisa diproses dengan peralatan yang ada atau tidak
Pada bagian ini bending dalam industri
dijelaskan Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap
sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas
permukaan dengan bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die) Sepotong
besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres
yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan sepotong besi
panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die berbentuk
V, U, W atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu
netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.
Adapun proses bending dapat dibagi menjadi
8 bagian :
1. ANGLE BENDING
2. PRESS BRAKE BENDING
3.
DRAW BENDING
4.ROLL BENDING
5.ROLL FORMING
6.SEAMING
7.STRAIGHTENING
8.FLANGING
1.
ANGLE BENDING
Angle bending adalah pembentukan plat atau
besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang
diinginkan. Selain menekuk, dengan
pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat
lengkungan dengan sudut sampai +- 150o pada lembaran logam.
Contoh hasil pekerjaan.
a.
Potongan plat (benda kerja las karbit)
b.
Plat bentuk L,V, dan U
c.
dll
2.
PRESS BRAKE BENDING
Press brake bending adalah suatu pekerjaan
bending yang menggunakan penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini membentuk
plat yang diletakkan diatas die lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga
mendapatkan hasil tekukan yang serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk
U, W, dan ada juga yang mempunyai bentuk tertentu.
3. DRAW BENDING
Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat
dengan menggunakan roll penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat
dan terdorong kearah cetakan. Pembentukan dengan draw bending ini sangat cepat
dan menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang
terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal.
4.
ROLL BENDING
Roll bending yaitu bending yang biasanya
digunakan untuk membentuk silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari
pelat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar. Roll tersebut
mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga
terbentuklah silinder
5.
ROLL FORMING.
Dalam roll pembentukan, bahan memiliki
panjang dan masing-masing bagian dibengkokkan secara individual oleh roll.
Untuk menekuk bahan yang panjang, menggunakan sepasang roll yang berjalan.
Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming
dengan membentuk kontur kontur melalui pekerjaan dingin (cold working) dalam
membentuk logam. Logam dibengkokkan
secara bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya
terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan
aus.
Proses ini digunakan untuk membuat
bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam . Tebal bahan sebelum
maupun sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan.
Produk yang dihasilkan dari pengerjaan ini
adalah saluran pipa, besi pipa, dll
6.
SEAMING
Seaming adalah operasi bending yang digunakan
untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan
dibentuk dengan rol-rol kecil yang disusun secara berurutan.
Contoh hasil pengerjaan seaming seperti
kaleng, drum, ember, dsb.
7.
STRAIGHTENING
STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan
dengan bending , digunakan untuk meluruskan lembaran logam .
Pada
umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja dibending.
Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang
sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang berbeda.
8.
FLANGING
Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja
ditunjukkan untuk melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar.
Contoh hasil pekerjaan flanging yaitu cover
cpu pada komputer, seng berpengait, dll
KEGAGALAN PROSES PEMBENDINGAN
Dalam proses pekerjaan bending, ada
beberapa kemungkinan gagal pembentukan benda yang terjadi, diantaranya yaitu:
1.
Springback
2.
Sobek
3.
Patah benda
1.
SPRINGBACK
Springback terjadi karena semua benda -
benda memiliki modulus tertentu dari elastisitas, perubahan logam diikuti
dengan pemulihan lenting pada pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan
ini dikenal sebagai springback., sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan
tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar dari yang
sebelumnya.
Sudut lengkung yang dihasilkan menjadi
lebih besar setelah pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif dapat
berupa kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.
2.
SOBEK
Kegagalan ini disebabkan karena keelastisan
benda yang kurang atau pada saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu
besar sehingga benda yang dibentuk menerima tekanan lebih yang menyebabkan
sobek. Umumnya sobek terjadi pada pengerjaan yang menggunakan benda plat atau
piringan.
3.
PATAH
Salah satu kegagalan dalam proses
pembendingan yaitu patah. Penyebab patah antara lain terlalu kerasnya benda
yang dibentuk. Benda yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki
elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi
mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan pada
benda di titik tekukan yang sama. Tekukan berulang kali yang diberikan tidak
dapat diterima oleh logam yang dibentuk, sehingga terjadilah patahan, bahkan
untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah bisa terjadi .
Bending adalah salah satu operasi yang
paling umum Metalworking. Bagian yang dibuat dengan menekuk lembar saham dan
lentur juga merupakan komponen dari lembaran logam yang lebih kompleks
membentuk operatins. Membungkuk adalah deformasi plastik logam sekitar sumbu
linier disebut sumbu lentur dengan sedikit perubahan atau tidak ada dalam luas
permukaan. Ketika bends beberapa dibuat secara simultan menggunakan mati,
proses ini kadang-kadang disebut membentuk. Apa yang membedakan lentur adalah
bahwa sumbu tikungan adalah linear dan independen. Kemerdekaan berarti bahwa
sekitar satu sumbu lentur tidak berpengaruh pada lentur pada sumbu lainnya.
Sebagai contoh, sebuah kosong dengan empat tag terpisah di sepanjang tepi
bagian persegi panjang bisa ditekuk ke dalam kotak dengan menekuk setiap tab
terpisah. Sebaliknya, membentuk sebuah kotak persegi panjang atau panci dari
lembaran empat persegi panjang dengan menggunakan punch dan mati adalah disebut
operasi menggambar. Sudut panci terbentuk secara bersamaan dan deformasi
sekitar sudut ditentukan oleh kedua tepi dan bagaimana mereka berinteraksi di
pojok jalan. Jika sumbu deformasi yang tidak linear atau tidak independen,
proses menjadi gambar dan / atau peregangan, tidak membungkuk.
Proses bending tidak hanya digunakan untuk
membentuk bagian seperti bagian sudut, flensa, jahitan, dan corrugations,
tetapi juga untuk memberikan kekakuan ke bagian tersebut dengan meningkatkan
momen inersia. Seringkali perubahan bentuk penampang dapat menyebabkan kekakuan
bagian meningkatkan tanpa penambahan bahan.
Kekhawatiran utama dalam membungkuk
springback, panjang minimum dari benda kerja yang diperlukan untuk membentuk
bentuk yang kompleks, minimum radius tikungan mungkin kekuatan yang diperlukan.
Dalam tutorial ini, kita pertama menyajikan gambaran deformasi lentur dikenakan
dengan contoh pergeseran sumbu netral dan dampaknya pada dimensi bagian
membungkuk. Kami kemudian menentukan strain diberlakukan di lentur karena
kuantitas ini diperlukan untuk menjelaskan rincian dari proses. Dengan definisi
ketegangan dan kondisi kegagalan material kita dapat menentukan minimum radius
tikungan. Akhirnya, masalah springback di lentur dibahas dan strategi untuk
mengimbangi springback disajikan.
Mesin Press Brake (Bending Plat, Tekuk
Plat)
Mesin Press Brake (Bending Plat, Tekuk
Plat)
Mesin Press Brake digunakan untuk menekuk atau
membending plat logam dengan sudut tertentu (biasanya 90 derajat).
Mesin ini banyak digunakan di industri
karoseri (body, chassis, bak truk dll.), pembuatan box (panel listrik, rumah
lampu, safety box, lift, silent box dll.), pembuatan kitchen set, dll.
Mesin Press Brake dari Tenaga yang digunakan
umumnya terbagi menjadi 3 bagian :
Mesin Tekuk Plat Manual : Mesin
ini menggunakan tenaga manusia yang dibantu dengan bandul pemberat. Mesin ini
tidak menggunakan sumber daya listrik sedikitpun murni menggunakan tenaga
manusia.
Kelebihan : mesin ini adalah murah dan hemat biaya operasionalnya,
Kekurangan : hanya cocok untuk plat berbahan dasar mild steel tipis
(tebal plat kurang dari 1-2 mm) atau alumunium.
Mesin Tekuk Plat Mekanikal: Mesin ini menggunakan tenaga motor listrik
yang dibantu dengan semacam roda gila yang berfungsi sebagai pengumpul tenaga.
Kelebihan : mesin ini adalah berkecepatan tinggi dan tenaganya besar,
Kekurangan: konsumsi listriknya besar dan suaranya sangat berisik serta
tingkat kepresisiannya rendah.
Mesin Tekuk Plat Hidrolik : Mesin ini
menggunakan sistem hidrolik sebagai sumber tenaga penekuknya. Mesin ini
membutuhkan daya listrik yang lebih efisien (dibandingkan tipe mekanikal) untuk
menggerakkan pompa hidroliknya, mesin ini menggunakan fluida dalam sistem
hidroliknya berupa oli hidrolik yang secara berkala harus diganti (2000 jam).
Kelebihan : mampu menekuk atau bending plat2 yang tebal (tergantung
kapasitas mesin) seperti mild steel, stainless steel dan alumunium, akurasinya
terkontrol.
Kekurangan : relatif lambat kerjanya, walaupun konsumsi listrik lebih
efisien dibandingkan tipe mekanikal (tetapi ada tambahan biaya rutin untuk
penggantian oli)
Hal
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih mesin bending plat ini adalah sebagai
berikut :
1.
Tebal Plat yang akan dibending atau ditekuk, satuannya mm
2.
Panjang kerja bending atau tekukannya, satuannya mm
3.
Lebar V opening yang dipakai, satuannya mm
4.
Tensile Strength dari material yang dipakai, satuannya kg/mm2
Dari
hal2 yang tersebut diatas akan bisa ditentukan besarnya kebutuhan tonase dari
mesin bending plat. Untuk keamanan baiknya ditambahkan safety factor sebesar
0,1 dari total kebutuhan tonase.
Jika
anda tertarik membeli atau berencana investasi atau sekedar diskusi tentang
mesin, terutama dalam hal pengerjaan plat logam (sheet metal fabrication),
seperti mesin bending (press brake), potong plat (guillotine shearing), potong
sudut (notching), roll plat (roll bending machine), pon (punching), press
(stamping), plasma cutting (potong plasma), laser (YAG atau Fiber Laser) dll.
anda bisa menghubungi saya di nomor HP /atau email kurniawan.saldy@gmail.com,
saya dengan senang hati berbagi pengetahuan tentang hal tersebut, terima kasih
silahkan kunjungi juga : www.sheetmetalmachine.blogspot.com
Minggu, 09 Desember 2012
Sejarah Perkembangan Teknologi Pembentukan
Pelat
Sejarah pembentukan logam dimulai sejak zaman
pra sejarah yang diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000
S.M. Perkembangan pembentukan logam ini diawali pada pembuatan-pembuatan
asesoris atau hiasan-hiasan kerajaan, perisai untuk keperluan perang, peralatan
rumah tangga dan sebagainya. Bahanbahan logam ini umumnya terbuat dari bahan
perunggu dan kuningan. Proses pengerjaan yang dilakukan untuk pembuatan
peralatan ini dilakukan secara manual dengan proses pengerjaan panas maupun
dingin.
Proses pembentukan logam untuk berbagai macam
peralatan ini dikerjakan oleh para ahli logam yang mempunyai keterampilan
khusus. Para ahli logam ini mempunyai keahlian pekerjaan tangan (handy craft)
yang diperoleh secara turun temurun. Proses pembentukan untuk bentuk-bentuk
profil ini dilakukan seluruhnya dengan menggunakan keahlian tangan. Peralatan
bantu yang digunakan meliputi berbagai macam bentuk palu, landasan-landasan
pembentuk serta model-model cetakan sederhana. Bentuk profil pelat yang
dihasilkan dari proses pembentukan ini memiliki nilai seni yang tinggi,
khususnya pada bentuk ukiran yang ditampilkan dari produk tersebut. Profil yang
ditampilkan mempunyai arti dan nilai seni dengan menampilkan bentuk-bentuk
dari, bunga-bunga, simbol-simbol, peradapan manusia serta profil-profil
binatang. Beberapa hasil peninggalan sejarah ditemukan peralatan rumah tangga
seperti bentuk-bentuk cangkir/cawan, berbagai macam piring. Produk piring dan
cangkir ini memiliki desain dan ukiran khusus yang mempunyai arti dan nilai
seni. Hasil survai bidang arkeologi memberikan gambaran bahwa produk rumah
tangga yang digunakan untuk keperluan kerajaan berbeda dengan produk-produk
yang dikeluarkan untuk rakyat biasa. Biasanya produk-produk ini mempunyai
ciri-ciri khusus, mulai dari desain dan ukiran atau hiasan pada produk
tersebut. Pola-pola atau bentuk profil yang dikerjakan untuk perhiasan atau
asesoris untuk kerajaan ini memiliki tingkat artistik yang tinggi, hal ini
terlihat dari beberapa peninggalan sejarah yang ditemukan di beberapa musium
sejarah di Perancis dan kota-kota sejarah lainnya.
Tempa Tradisional
Pada
gambar 1.1 memperlihatkan proses pembentukan yang dilakukan dengan sistem
penempaan secara tradisional. Perkembangan teknologi pembentukan logam ini
ditandai dengan ditemukannya proses pembentukan dengan menggunakan alat-alat
pembentuk dengan menggunakan penekan sistem hidrolik, juga menggunakan
landasan, punch, swage, dies sebagai alat bantu untuk membentuk profil-profil
yang diinginkan. Jika pada awalnya proses pembentukan dilakukan secara manual
di atas landasan-landasan pembentuk dengan menggunakan palu, maka sekarang ini
proses pembentukan dilakukan dengan berbagai macam metode.
Metode yang digunakan pada proses pembentukan
logam diantaranya adalah proses bending atau penekukan, squeezing, rolling,
spinning, deed drawing, streching, crumping, blanking, press dan sebagainya.
Setiap proses memiliki kemampuan pembentukan tersendiri, misalnya untuk proses
bending, proses ini mampu menekuk pelat secara lurus dan rapi yang digunakan
untuk peralatan perkantoran seperti file cabinet, locker, lemari data dan
sebagainya. Proses pengerolan pelat juga sangat banyak digunakan untuk
pembuatan-pembuatan pipa, tangki-tangki, bejana bertekanan seperti ketel atau
boiler dan lain-lain. Produk pengerolan ini juga dapat dilakukan secara manual
maupun dengan motor control. Penggerak dengan motor kontrol ini memudahkan
dalam proses pengerolan, khususnya pengerolan pelatpelat tebal dengan tingkat
ketelitian yang tinggi.
Perkembangan yang sangat pesat juga terjadi
pada proses pembentukan dengan tekanan atau press. Proses press ini dilakukan
dengan menggunakan tenaga hidraulik dengan menggunakan swage atau cetakan
dengan penekan karet (rubber) pembentuk. Proses ini dapat dilakukan dalam
keadaan dingin, khususnya untuk pengerjaan pembentukan pelat-pelat tipis. Hasil
dari produk press ini dapat membentuk profil-profil yang sulit, dengan bentuk
yang dihasilkan tanpa cacat. Proses tekanan (press) hidrolik ini banyak
digunakan untuk pembentukan bodi-bodi mobil dengan istilah sekarang full press
body. Pelat-pelat lembaran yang mengalami pekerjaan pembentukan ini seperti
tekan menghasilkan pelat menjadi lebih kaku (rigid).
Produk pelat yang dihasilkan juga mengalami
perkembangan yang pesat, hal ini semenjak ditemukannya proses pengerolan pelat
yang menghasilkan produk pelat yang mempunyai sifat mampu bentuk, mampu mesin
dan mampu las. Produk pelat yang dihasilkan dari proses pengerolan secara
bertingkat ini mempuyai bentuk struktur mikro yang memanjang dan pipih,
sehingga pelat hasil pengerolan ini memunyai sifat elastis atau lentur yang
baik untuk dilakukan proses pembentukan. Pelat lembaran yang berkualitas
mempunyai karakteristik sifat mampu bentuk yang baik. Sifat ini terlihat jika
pelat mengalami proses pembentukan sisi pelat yang mengalami peregangan tidak
menimbulkan keretakan. Retak ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau
robek pada komponen pelat yang terbentuk.
Karakteristik sifat mampu las juga dapat
diperlihatkan apabila pelat tersebut mengalami proses pengelasan maka tidak
terjadi retak atau crack pada daerah transisi. Daerah transisi ini merupakan
daerah yang rentan terhadap kerusakan sebab daerah ini merupakan daerah yang
mengalami perobahan panas dan dingin. Istilah teknologi pengelasannya adalah
Heat Affect Zone (HAZ), dimana pada daerah ini struktur mikro yang terbentuk
mengalami perubahan yang tak menentu. Akibat perubahan struktur mikro ini, maka
terjadi perubahan sifat mekanik dari bahan pelat tersebut. Perubahan sifat
mekanik ini khususnya pada sifat kekerasan dan tegangan luluhnya. Produk bahan
pelat yang dihasilkan tidak hanya diproduk untuk keperluan pembentukannya saja
tetapi produk-produk pelat yang digunakan untuk keperluan khusus juga dapat dihasilkan.
Produk pelat untuk keperluan khusus ini biasanya untuk keperluan militer juga
ada yang digunakan untuk keperluaan perbankan. Produk pelat untuk keperluan
militer ini dapat dilihat dari pembuatan tank baja yang digunakan untuk
keperluan perang. Tank Baja yang dihasilkan ini mempunyai karakteristik anti
peluru, sehingga bahan pelat yang digunakan harus tahan terhadap berbagai macam
tembakan senjata. Rompi anti peluru yang digunakan oleh aparat keamanan juga
dilapisi dengan bahan pelat anti peluru. Bahan pelat anti peluru yang digunakan
untuk melapisi bagian dada atau depan ini mempunyai tebal yang sangat tipis
jika dibandingkan dengan pelat yang digunakan untuk Tank Baja. Walaupun
keduanya digunakan untuk anti peluru.
Brankas yang digunakan untuk penyimpanan uang
dan benda-benda berharga di perbankan juga di produk dengan karakteristik
khusus. Bahkan brankas ini dirancang dengan membuat lapisan yang terdiri dari
berbagai macam jenis bahan yang digunakan untuk brankas tersebut. Brankas ini
tidak hanya tahan terhadap peluru tetapi dibakarpun dengan temperatur tinggi
tidak berpengaruh terhadap isi
Mesin Bending dengan Program NC
Dewasa ini perkembangan teknologi pembentukan
pelat mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari dalam kehidupan
sehari-hari khususnya yang berdampingan dengan kita adalah alat transportasi.
Alat transfortasi seperti kereta api, mobil, kapal laut, pesawat terbang, bodi
kendaraan ini merupakan hasil produk dari pembentukan pelat. Teknologi
pembentukan pelat tidak hanya dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana
tetapi sejak ditemukannya teknologi produksi yang menggunakan program komputer
seperti CNC (Computer Numerical Control) sangat membantu dalam proses produksi.
Pada
gambar 1.2 terlihat mesin penekuk (bending machine hydraulic) pelat dengan
tekanan sistem hidrolik. Proses pembengkokan pelat ini menggunakan tenaga
hidrolik yang berfungsi menekan dies pembengkok. Pelat diletakkan di atas
landasan sesuai dengan posisi bagian pelat yang akan dibengkokan. Prinsip kerja
alat ini dapat dikontrol dengan pemograman sesuai dengan bentuk-bentuk bending
yang diinginkan.
Proses produksi dengan sistem hidrolik dan
pemograman computer ini terlihat dari hasil produk yang dikerjakan memiliki
ketelitian tinggi serta tingkat sifat mampu tukar (interchange ability) yang
tinggi. Produksi dengan sistem komputer ini sangat menguntungkan untuk jumlah
produksi yang besar. Jika dibandingan produksi secara manual maka tingkat
ketelitian dan mampu tukarnya dari pekerjaan manual ini rendah. Kondisi ini
sangat tidak menguntungkan pada jumlah produksi yang besar, sebab ini akan
menambah waktu dan biaya pekerjaan. Hasil produksi pembentukan pelat secara
manual ini akan menjadi lebih mahal. Harga mahal ini menjadi rendahnya daya saing
harga apalagi jika dibandingkan dengan penggunaan bahan plastik.
Bahan plastik sudah mulai banyak menggeser
penggunaan bahan yang menggunaan bahan dasar pelat atau bahan logam. Tetapi
untuk beberapa komponen tertentu ini masih didominasi bahan yang menggunakan
bahan dasar pelat logam. Bahan dasar logam ini mempuyai keuntungan yang lebih
baik jika dibandingkan dengan bahan plastik khususnya untuk penggunaan pada
kondisi-kondisi tertentu. Sifat bahan logam yang tidak bisa digantikan oleh
bahan plastik ini diantaranya bahan logam ini memiliki sifat mekanik yang lebih
baik seperti kekerasan, impact (tumbukan), tegangan tarik, dan modulus
elastisitas. Jika dibandingkan dari sifat-sifat fisis bahan logam memiliki
titik lebur yang lebih tinggi, sehingga bahan ini menjadi lebih tahan panas
dibandingkan dengan plastik.
Mesin Blanking dengan Sistem Program NC
Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk
dari lembaran pelat datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan salah satu
perkembangan teknologi pembentukan pelat. Laju produksi yang tinggi ini
ditengarai dengan penemuan sistem pembentukan logam secara mekanis dan
hidraulik. Proses pembentukan dengan sistem ini dipicu oleh tuntutan dunia
industri pada penggunaan bahan-bahan pelat untuk berbagai komponen permesinan.
Namun demikian metode kuno pada proses pembentukan pelat dengan tangan tidak
dapat ditinggalkan begitu saja, sebab pada proses pembentukan masih ada
beberapa bagian pembentukan yang belum sempurna. Akhirnya proses lanjutan atau
finishing komponen masih dilakukan dengan tangan secara manual. Pada prinsipnya
suatu bentuk yang dihasilkan dari bahan lembaran pelat datar dengan cara
penarikan atau perentangan dan penyusutan dimensi elemen volume pada tiga arah
utama yang tegak lurus terhadap satu dengan yang lainnya.
Bentuk-bentuk yang diperoleh dari hasil
pembentukan pelat ini merupakan penggabungan antara proses perentangan dengan
penyusutan. Proses perentangan dan penyusutan ini memberikan perobahan terhadap
ketebalan pelat lembaran yang dibentuk. Pada proses pembentukan ini terjadi
proses pengerasan regang artinya kekerasan bahan akan meningkat setelah adanya
proses peregangan, apabila proses ini diabaikan maka kemungkinan cacat dari
hasil pembentukan besar terjadi. Cacat-cacat pada proses pembentukan ini
diantaranya adalah terjadinya pengeriputan antara proses perengangan dan
penyusutan komponen yang tidak seimbang. Akibat proses peregangan yang besar
dapat terjadi robek pada bagian-bagian komponen yang mengalami penarikan yang
berlebihan .
http://teknik-pelat.blogspot.com/2012_12_01_archive.html#chitika_close_button
menarik juga artikelnya, berikut jika rekan2 ingin berencana investasi mesin fabrikasi seperti mesin bending, shearing, roll plat. dll silahkan kunjungi web saya di www.mesinbendingplat.com
ReplyDeletesiap
Deletegood boleh copas gan
ReplyDeleteoke, santai...
DeleteSlamat pagi pak ari, saya mau tanya untuk proses bending plat dengan bahan stainless steel dengan tebal 20 mm dan area (luas) sekitar 100 mm x100 mm , berapa presuure yang di butuhkan untuk proses tersebut? Mohon pencerahanya.terimakasih rudi
ReplyDeleteSlamat pagi pak ari, saya mau tanya untuk proses bending plat dengan bahan stainless steel dengan tebal 20 mm dan area (luas) sekitar 100 mm x100 mm , berapa presuure yang di butuhkan untuk proses tersebut? Mohon pencerahanya.terimakasih rudi
ReplyDeleteHalo Teman, lama saya cari-cari akhirnya ketemu di blog ini.
ReplyDeleteKonten yg sangat menarik, Jadi senang berkunjung di sini, Makasih ya sob.
Salam best Friend :
Jual Plat Stainless,
jual Plat Aluminium,
Produk Petrofer Oil tersedia untuk semua kebutuhan industri seperti :
ReplyDeleteMetal working fluid, Metal forming lubricants, Die casting, Forging, Hidrolik oil, Slide way, Gear oil, Cutting oil, Quenching oil dan berbagai jenis chemicals.
WA=081310849918
Email tommy.transcal@gmail.com
Terima kasih