6.4 Profil Roda Gigi dan
Kelakuan
a.
Kurva involute
pada
dua roda gigi yang berpasangan, titik kontak antara profil kotak pinyon dan
roda gigi bergerak sepanjang garis yang ditarik menyinggung kedua lingkara
dasar dan memotong garis sumbu
(Gb. 6.4). garis singgung bersama ini
disebut garis katan/tekanan.
adalah panjang lintasan kontak antara pasangan
gigi yang sedang mengait. Jari-jari
menjadi lingkaran jarak bagi dari roda gigi
yang berpasangan ini.
Keterangan
:
Hubungan
dan diameter lingkaran jarak bagi d(mm)
Dimana
a = sudut
=
Hubungan
dengan jarak bagi lingkaran(t)
b.
Roda gigi lurus standar
c.
Roda gigi sikloida
gesekan antara gigi relative kecil,
tekanan pada permukaan gigi rendah, gaya pemisah kecil, dan bias jumlah gigi
sedikit.
d.
roda gigi jam
busur lingkaran yang mirip dengan sikloida.
Dipergunakan untuk menaikan putaran.
e.
Roda gigi lurus dan miring
Kelakuan
roda gigi :
1. Perbandingan
kontak
Perbandingan antara
panjang lintasan kontak dan jarak bagi normal.
2. Luncuran
spesifik
Perbandingan selisih
lintasan terhadap masing-masing lintasan
3. Perbandingan
laju luncuran relative
Perbandingan difernsial
dari
dan
terhadap waktu
4. Interferensi
profil dan pemotongan bawah
Interfernsi profil
adalah Puncak gigi dari roda gigi besar atau batang gigi akan memotong bagian
dalam dari garis lurus yang menghubungkan titik permulaan kurva involute pada lingkaran dasar dengan titikpust roda
gigi, setelah puncak tersebut melewati posisi
. Juga bagian dari kurva involute didekat
lingkaran dasar akan sedikit terpotong. Hal ini akan mengakibatkan kaki gigi
menjadi lemah, dan bentuk gigi menjadi sepeti kepala ular
Pemotongan bawah adalah
interferensi yang terjadi pada saat pembuatan gigi.
6.5
Persamaan Umum Untuk Perencanaan Roda Gigi Lurus Involut
Persyaratan
yang tak dapat dikesampingkan untuk roda gigi lurus involute yang sempurna :
1. Tidak
mengalami pemotongan bawah.
2. Perbandingan
kontak dapat dipilih secara bebas.
3. Luncuran
spesifik dapat ditetapkan pada harga yang baik
4. Putaran
harus dapat dilakukan dalam arah yang berlawanan.
Persamaan
untuk menentukan jumlah roda gigi :
Dimana :
Keterangan
:
n : Perbandingan kontak
α : Sudut tekanan
α : Sudut tekanan
Proporsi
tinggi kepala dibagi dengan jarak bagi
lingkaran t. sedangkan
tinggi kepala dibagi jarak
bagi
lingkaran.
Putaran harus dapat dibalik, makaperlu diperkenalkan
perbandingan
dan
tebal gigi pada lingkaran kepala, dan
tebal gigi pada lingkaran jarak bagi.
Lambang
Untuk
roda gigi transmisi pada otomobil diketemukan bahwa agar bunyi dapat dikurangi,
perlu dipilih harga luncuran spesifik yang lebih besar, dan perbandingan kontak
diambil sebesar mungkin.
Jika
dikenhendaki suatu pasangan roda gigi yang mempunyai luncuran spesifik satu
arah saja maka pinyon harus dibuat dengan gigi tanpa kaki dan roda gigi besar
dengan gigi tanpa kepala dan sebaliknya.
Pahat potong untuk membuat gigi trsbt yang
masing-masing bagiannya dihitung dengan memilih harga perbandingan kontak,
luncuran spesifik, dan sudut tekanan yang menentukan kelakuan roda gigi
direncanakan dengan menggunakan persamaan diatas.
6.6 Roda gigi dengan
perubahan kepala
Suatu cara membentuk
gigi dengan meletakan garis datum(garis jarak bagi dimana tebal gigi sama
dengan ½ jarak bagi) pahat batang bagi
dalam jarak kurang lebih x.m(mm) dari jari-jari lingkaran refernsi(
.
1.
Rumus
untuk roda gigi dengan perubahan kepala
Sepasang roda gigi,
(6.34)Sudut tekanan
kerja :
Inv α = tan α - α
Keterangan :
m = modul
(6.35 dan 6.36)Jarak
sumbu poros α(mm) :
α =
atau,
α =
Keterangan :
ym
= Pertambahan jarak tersebut karena perubahan kepala
(6.37) koefisien
perubahan jarak sumbu poros :
y =
Diameter lingkaran (
)
(6.38) Jika kelonggaran
puncak berbeda dari
(6.39) Jika kelonggaran
puncak sama dengan
(6.40) tinggi gigi
H(mm)
H = 2m +
untuk
(6.38)
H
= (2m +
) – (
untuk
(6.39)
(6.41)
Diameter lingkaran dasar
Pinyon
=
Roda
gigi besar
=
(6.42)
Diameter lingkaran jarak bagi kerja
Pinyon
=
Roda
gigi besar
=
(6.43) Kelonggaran belakang(µ)
Keterangan
:
Tabel
6.4
Kelas
|
Harga Maksimum(µ)
|
Harga minimum(µ)
|
Kelas
|
Harga Maksimum(µ)
|
Harga minimum(µ)
|
0
|
25 W
|
10 W
|
5
|
45 W
|
10 W
|
1
|
28 W
|
10 W(12.5 W)
|
6
|
50 W
|
10 W
|
2
|
31.5 W
|
10 W(12.5 W)
|
7
|
63 W
|
10 W
|
3
|
35.5 W
|
10 W
|
8
|
90 W
|
10 W
|
4
|
40 W
|
10 W
|
|
|
|
Keterangan
:
W
=
m
= modul
Jika
pengaruh kelonggaran belakang normal
akan diperhitungkan untuk menentukan
sudut tekan kerja
, maka :
2.
Pemilihan
koefisien perubahan kepala
a. Cara
lama menurut DIN 870, dengan perubahan kepala untuk mengurangi pemotongan
bawah. Dengan persamaan :
b. Cara
menurut standar inggris (BS.973-1952)
= 20⁰. Gigi kedalaman penuh/
i)
Ambil harga terbesar
dari dua persamaan
ii)
iii) Untuk
roda gigi dalam tidak tergantung pada jumlah gigi.
c. Metode
menurut DIN E3994-1959, dengan menetapkan
= 20⁰. Gigi kedalaman penuh
Dapat
digunakan untuk roda gigi dengan gigi 8 atau lebih. Kekuatan gigi terhadap
lenturan dan tekanan permukaan adalah lebih besar dari pada profil gigi
standar. Cocok untuk putaran rendah dan beban besar.
No comments:
Post a Comment