Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Pompa juga dapat
digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang
besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat. Dalam
operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang
besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap
pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan
yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai
pada ketinggian yang diinginkan.
2.2 Klasifikasi Pompa
Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
2. Pompa dinamik (dynamic pump)
2.2.1 Pompa perpindahan positif
Pada pompa perpindahan positif energi ditambahkan ke fluida kerja secara
periodik oleh suatu gaya yang dikenakan pada satu atau lebih batas (boundary)
sistem yang dapat bergerak. Pompa perpindahan positif terbagi menjadi :
1. Pompa torak ( Reciprocating pump )
2. Pompa putar ( Rotary pump )
3. Pompa diafragma (Diaphragm pump )
2.2.1.1 Pompa torak
Pompa torak adalah
sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa dirubah menjadi energi
aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak
balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap dan keluar
melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan cairan
dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada putaran
dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu langkah
piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah.
2.2.1.2 Pompa putar
Pompa putar adalah
pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan menggunakan elemen yang
bergerak berputar didalam rumah (casing). Fluida ditarik dari reservoir
melalui sisi isap dan didorong melalui rumah pompa yang tertutup menuju sisi
buang pada tekanan yang tinggi. Berapa tekanan fluida yang akan keluar pompa
tergantung pada tekanan atau tahanan aliran sistem. Sedangkan debit yang
dihasilkan tergantung pada kecepatan putar dari elemen yang berputar. Elemen
yang berputar ini biasanya disebut sebagai rotor.
2.2.1.3 Pompa diafragma
Pompa diafragma adalah
pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan melalui batang penggerak
yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan diafragma sehingga timbul isapan
dan penekanan secara bergantian antara katup isap dan katup tekan. Keuntungan
pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja yang bersentuhan dengan
fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi dengan bagian lain
terutama bagian penggerak.
2.2.2 Pompa dinamik
Pompa dinamik terdiri
dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan
pada poros-poros yang berputar dan menerima energi dari motor penggerak pompa
serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida berenergi
memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler pada
kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatu
seri laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute
atau diffuser terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan, yang diikuti dengan penurunan kecepatan. Sesudah proses
konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa melalui katup discharge.
Pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Berdasarkan arah aliran di dalam impeler pompa
sentrifugal dibagi menjadi :
a. Aliran radial (Radial
flow)
b. Aliran aksial (Axial
flow)
c. Aliran campur (Mixed
flow)
2. Pompa Efek Khusus (Special Effect Pump)
a. Pompa Jet (Jet Pump)
b. Pompa Gas lift (Gas
Lift Pump)
c. Hidraulik ram
2.2.2.1 Pompa sentrifugal
Pompa ini digerakkan
oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler
yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang
menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler
keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan
kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar
dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang penampangnya
semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan
dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens
keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi
karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu
menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi
persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens
masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head
tekanan dan head potensial secara kontinu.
Sekarang ini pemakaian
pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah berkembang sedemikian maju
sehingga banyak menggantikan pemakaian pompa-pompa lain.
Keuntungan pompa
sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain :
1. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa sentrifugal
umumnya paling murah.
2. Operasional paling mudah
3. Aliran seragam dan halus.
4. Kehandalan dalam operasi.
5. Biaya pemeliharaan yang rendah.
Pompa sentrifugal
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam :
1. Menurut kapasitas
a. Kapasitas rendah (<20>3/jam)
b. Kapasitas sedang (20 – 60 m3/jam)
c. Kapasitas tinggi (>60 m3/jam)
2. Menurut tekanan yang dihasilkan :
a. Tekanan rendah (<5>2)
b. Tekanan menengah (5 – 50 kg/cm2)
c. Tekanan tinggi (>50kg/cm2)
3. Menurut kecepatan spesifik :
a. Kecepatan rendah
b. Kecepatan menengah
c. Kecepatan tinggi
d. Pompa aliran campur
e. Pompa aliran aksial
4. Menurut jumlah impeler dengan tingkatannya :
a. Pompa dengan impeler tunggal.
b. Pompa dengan impeler banyak.
5. Menurut sisi masuk impeler :
a. Pompa isapan tunggal (single suction)
b. Pompa isapan ganda (double suction)
6. Menurut perencanaan rumah pompa :
a. Rumah tunggal
b. Rumah bersekat-sekat, digunakan pada pompa multi tingkat.
7. Menurut letak poros :
a. Pompa poros horisontal
b. Pompa poros vertikal
8. Menurut sistem penggerak :
a. Dikopel langsung pada unit penggerak
b. Melewati beberapa macam jenis transmisi (belt, roda gigi, dll)
2.2.2.2 Pompa efek khusus
2.2.2.2.1 Pompa jet
Pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volut dan susunan
venturi – nosel. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air
dari sumur yang dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Pada pompa jet, air
pada tekanan tinggi dipompakan melewati sebuah nosel dimana air akan dipercepat
di dalam nosel, sehingga energi tekanan akan diubah menjadi energi kinetik. Dan
setelah melewati nosel air akan masuk ke dalam venturi, dimana air yang telah
dipercepat akan menyebabkan tekanan menjadi turun, sehingga pompa jet dapat
menghisap air.
2.2.2.2.2 Pompa gas lift
Prinsip dari pompa gas lift adalah memanfaatkan udara atau gas yang
tertekan untuk mengangkat air. Campuran udara dan air akan naik didalam pipa
yang dikelilingi oleh air. Pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari
pipa vertikal yang sebagian terendam dalam air dan tabung supply udara yang
menyediakan udara yang tertekan diberikan ke pipa vertikal. Campuran udara dan
air bisa naik sampai ke atas permukaan air karena massa jenis dari campuran
udara dan air tersebut lebih rendah dari massa jenis air itu sendiri.
2.2.2.2.3 Pompa hidraulik ram
Pompa hidraulik ram merupakan suatu alat untuk menaikkan sebagian dari
sejumlah besar air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai
ke tempat yang lebih tinggi. Pompa hidraulik ram terpakai ketika beberapa
sumber air alami seperti mata air atau sungai berada pada ketinggian tertentu,
misal pada daerah berbukit.
No comments:
Post a Comment